Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jombang Utara antara lain di Kecamatan Ngusikan, Ploso dan Kesamben, mengajari kami banyak hal.
kita hapal betul diluar kepala tentang apa yang harus dilakukan jika hutan gundul, di mana sampah seharusnya dibuang , apa manfaat menanam pohon dan seterusnya... tapi, kita masih harus banyak berinstropeksi, apakah itu sudah dilakukan?
Hari ini saya berkesempatan bersama rekan-rekan TAGANA (Taruna Tanggap Bencana) ,BPBD pendamping PKH membantu dapur umum yang dibuka oleh Dinas Sosial Kab Jombang. Hujan yang diharapkan membawa berkah, malah membuat was-was akan membawa air bah. Kita baru merasakan amarah alam jika sudah terjadi musibah, Betapa air yang harusnya membawa berkah bisa berubah menjadi musibah.
Pada saat yang sama di ALAM RIANG, adik-adik dari SDLB (sekolah dasar luar biasa) Tunas Harapan ,Kakak-kakak Pemuda Berkarya dan Pak Teguh Wicaksana (Insinyur pertanian ramah lingkungan) belajar bersama-sama.
beberapa dari mereka nampak asyik membaca buku bertema lingkungan dari Green-books.org, sebagian lain asyik bermain musik dengan angklung ( hibah dari pakdhe Kartono TBM kawan kami surabaya).
yang lain asyik mengamati tanaman, burung , ikan, kelinci, pot-pot dari botol bekas dan lainnya. 
Puncaknya , mereka menanam pohon buah bersama-sama sembari menjelaskan fungsi penghijauan , bagaimana 1 pohon dewasa mampu memproduksi oksigen yang setara dan cukup untuk 10 orang selama setahun., akarnya menahan tanah dan menyimpan air... sdt. Tepatnya ada 8 pohon jambu air dan 4 pohon mangga yang tertanam disepanjang jalan Alam Riang.
Semuanya berawal dari membaca, baik yang yang tersurat dari buku, maupun yang terisrat dari alam. Alhamdulillah, Puji Syukur atas pelajaran dan kesempatan yang luar biasa hari ini, terimakasih telah bergerak dalam gelombang positif action bersama-sama.
tidak ada kata terlambat untuk menanam kebaikan. di setiap musibah pasti ada hikmah..
Komentar
Posting Komentar