YANG MENANTANG DARI SOCIAL ENTERPRISE

Alam Riang berkesempatan mendapat undangan dari British Council  untuk program Global  Social Enterprise,  ACSE CSO 18 (Active Citizen Social Entrepreneurship) yang diselenggarakan 5 hari sejak 15-19 Desember 2018.


social enterprises Indonesia
30  Insan baru dengan berbagai latar belakang dan pengalaman berbeda, disatukan dengan sebuah harapan yang sama. Kami  hadir di workshop ini karena keinginan dan kebutuhan untuk mentansformasikan diri menjadi sosial entreprise (SE).

Hari -1



Bang Onte PT.SOBI

Hari pertama ini, diawali dengan sesi perkenalan dan juga pemetaan sejauh mana para peserta paham tentang apa itu Social Enterprise (SE) . Yang menjadi highlight saya adalah cerita perjalanan Bang Onte dari TELAPAK, yang dulunya adalah sebuah NGO yang kemudian bertransformasi  menjadi PT.SOBI yang berjiwa SE . 
Pengalaman dari Bang Onte membuat saya "melek",  menjadi SE tidaklah sesederhana yang ada dipikiran saya. Sebuah SE yang punya Development Prosperous yang Sustainable perlu membangun Visi yang Jelas. Akan sangat sulit, jika Visi sebuah perusahaan tidak dapat menyentuh hingga level paling dasar dari perusahaan tersebut. Setelah Visi yang mudah dipahami oleh seluruh level, maka SE juga sangat perlu berkolabosi dengan profesional. Berdasarkan pengalaman TELPAK menurut cerita dari bang Onte, ketika mereka mencoba semua sendiri,mulai dari mencari barang sampai pemasaran, maka yang terjadi adalah chaos. Ketika sebuah yayasan yang sebelumnya hanya mengandalkan dana hibah, kemudian bertransformasi dengan tujuan agar lebih bisa suistanable maka perlu sekali menggunakan jasa para profesional. tapi tidak mengesampingkan tujuan utama dari SE tersebut.


Kata kunci lain dari bang Onte adalah, ketika kita mulai melakukan sesuatu untuk masyarakat, sebaik apapun niat kita, gunakanlah cara yang bijak, karena, jika kita tidak mengenal betul siapa yang kita hadapi, maka semua tidak akan berjalan dengan mudah. Maka, kita harus grass root understanding & high level network and channel. inilah yang membuat Telapak menjadi besar dengan PT. SOBI




HARI-2
para peserta 
di Hari kedua ini, kami mulai membedah, kenapa kita perlu bertransformasi menjadi SE? hal ini dikarenakan, akan ada dampak yang lebih positif , ketika sebuah NGO hanya mengandalkan biaya operasional dari dana hibah atau sebuah usaha konvensional hanya memikirkan profit. SE hadir dengan triple bottom line. PROFIT, PEOPLE & PLANET . Perusahaan /pelaku usaha dapat  memberi manfaat pada banyak konstituen, bukan mengeksploitasi atau bahkan  membahayakan kelompok manapun . Melakukan usaha  yang berkomitmen pada tiga hal tersebut dan berupaya memberi manfaat pada sebanyak mungkin, atau sekurang-kurangnya tidak membuat kerusakan dan meminimalkan dampak lingkungan. 

mbak Utari dari PT.ARUNA





Setelah itu kami mulai mengenali diri dan apa saja Model model SE yang paling sesuai dengan karateristik yang sudah ada. Kita perlu sekali mengenal diri sendiri dulu, lalu Me & you, Me and others, baru bisa melangkah ke We & Community. 
 pada hari ini, kami kedatangan tamu dari Jogjakarta, mas Triyono, Founder dari DIFA bike. Beliau benar-benar menginpirasi kami. jika ingin tahu lebih lanjut, silahkan cari profil beliau di google. 

Hari-3
Kami mulai banyak melakukan studi kasus dan kami mulai membuat rencana untuk  bisnis yag berkelanjutan.  Kehadiran mbak Utari dari PT.ARUNA membuat saya lebih paham betul bagaimana kontribusi SE bisa meyejahterakan masyarakat, meminimalkan GAP antara kesenjangan teknologi dan ekonomi sehingga terciptalah keadilan yang merata, dalam hal ini bagi para nelayan. cek PT.ARUNA untuk info lebih lanjut. 


Pidato MENTERI BAPENAS
Pada hari ke tiga ini, kami peserta ASCE CSO 18 beruntung sekali, karena bisa hadir di acara peluncuran hasil riset british council bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan NasionalBambang Brodjonegoro. semoga sesuai dengan pidato beliau, SE akan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, dalam hal legalitas yang jelas, dan support dalam perkembangannya. 

Hari-4
Theory of change membantu kita mengenal lebih detil, apa yang menjadi resources kita, aktivitas apa yang akan kita lakukan untuk mendapatkan output dan dampak apa yang akan kita harapkan untuk terjadi dari rangkaian tersebut .
selanjutnya,kita terapkan pada Business Model Canvas , apa itu ? Model Bisnis Kanvas adalah sebuah management startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain dan kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu startegi bisnis yang utuh.


Pada hari ke 4 ini juga kami kedatangan tamu dari SOCOLAS, kami belajar tentang Legalitas , yang penting dan perlu dipahami, apa yang kita inginkan 5 -10 tahun kedepan. sehingga kita bisa merencanakan mulai dari sekarang, bentuk badan usaha & badan hukum untu SE kita nantinya. 

HARI -5
Hari terakhir kami mempresetasikan Bisnis kanvas model kami, dan juga belajar banyak tentang pengelolaan keuangan. bintang tamu kali ini adalah Mas Aria Widyanto  dari PT.AMARTA 

Semoga.. transformasi kami ALAM RIANG dengan YAYASAN TJATUR GUNA bisa menjadikan kami mandiri, berkelanjutan, sebagaimana air yang terus mengalir dan bemanfaat bagi banyak orang. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKA PUASA CERDAS BERSAMA ALAM RIANG

Program “Pengamatan Burung di Alam Liar” (Bird Watching) sesi 1

POSYANDU REMAJA, MUDA DAN PRIMA