SANDIWARA "Hutan yang sunyi"
yang mau lihat Sandiwara- nya ada di sini ya... Video Sandiwara Hutan yang sunyi
Video Sandiwara Hutan yang sunyi
keseruan semua pemain |
para penonton |
suasana pasar burung |
para burung beristirahat |
Latar: Hutan yang Asri
Pengamat Burung 1 (Nona) (Nona): Wow, hutan ini keren sekali. Ada banyak burung yang terbang dan
bernyanyi.
Pengamat Burung 2 (Nanda): Apa kubilang… Ini adalah tempat terbaik untuk mengamati burung.
Mereka cantik sekali ya?
Pengamat Burung 3 (Najwa): Aku juga mau dong belajar mengamati burung.
PB1 (NANDA): Gampang kok. Sini aku
ajarin. Kamu cuma perlu mengamati mereka dengan seksama, lalu lihat buku
panduan, lalu perkirakan burung apa itu.
PB1 (NONA): Wow, keren banget! Apa yang
kamu lakukan dengan buku itu? (sambil
menunjuk pada buku dan pensil yang dipegang oleh PB1 (NANDA))
PB1 (NANDA): aku melakukan pencatatan
setiap jenis burung yang aku temukan. Terkadang aku juga membuat gambar burung
yang baru pertama kali aku lihat.
PB1 (NAJWA): Oiya, jangan lupa, saat mengamati burung, kita harus tenang dan
tidak ribut. Kita di sini untuk mengamati mereka, bukan untuk menakut-nakuti
mereka.
PB1 (NONA): Benar! Kita tidak boleh
menakut-nakuti mereka!
PB1 (NAJWA) dan PB1 (NANDA): Ssssssttt… Pelan-pelan,
teman!
PB1 (NONA): Soriiii…
*Pengamat burung melakukan
pengamatan, dan burung-burung bernyanyi*
PB1 (NAJWA): Wah, sepertinya aku
melihat murai batu. Aku melihat ekornya yang panjang.
PB1 (NONA): Kita bisa membuat film tentang
indahnya burung-burung di sini, dan membuat orang-orang tahu betapa kerennya
hutan ini.
PB1 (NANDA): Ide bagus! Itu bagus
untuk eko-wisata di tempat ini.
*beberapa saat kemudian*
PB1 (NANDA): Hari mulai gelap, kita
harus pulang sekarang. Ayo kita kembali lagi kapan-kapan.
BABAK 2
Setting: Bagian atas hutan
Burung 5 (Via): Ayo teman-teman, ayo kita cari makan, aku lapar nih. Ayo kita
sama-sama cari buah-buahan dan cacing yang lezat.
*burung-burung terbang bersama*
B3 (DECA): Sudah lumayan lama kita tidak melihat manusia. Mereka lucu ya
dengan kacamata yang sangat besar itu!
B1 (Nisa ): Awaaaaaaas! (kepada
burung-burung lain)
*B3 (DECA), B4, B5 VIA terjerat
di jaring misnet, dan berusaha melepaskan diri dari jaring*
B4 (Viola): Apa ini? Ini seperti jaring laba-laba yang sangat besar!
B3 (DECA): Aku
tidak bisa bergerak! Tolong!
B5 VIA: Aku
jugaaaa….! Tolong!
*B1 dan B2 burung berusaha
menolong B3 (DECA), B4, dan B5 VIA*
B5 VIA: Oke,
tunggu sebentar. Kami akan ambil batang kayu untuk melepas kalian dari jerat.
*B5 VIA dan B6 berusaha memetik
batang di sebuah pohon, tetapi ternyata terdapat lem pada batang pohon tersebut
sehingga kaki B5 VIA tertempel dengan kuat pada batang pohon tersebut.*
B6 (Airin): Oh tidak! Kakiku tertempel pada batang pohon ini. Aku tidak bisa
terbang. Tolong aku…..!
B5 VIA: Aku
jugaaaaa…..! Ekek geling, tolong kami!
B1 (Nisa ):: (panik) Oh tidak! Semua teman-temanku terjerat. Aku harus
melakukan sesuatu! Tunggu ya teman-teman, aku akan mencari bala bantuan, aku
akan kembali secepatnya!
BABAK 3
Setting: Lantai hutan
PB1 (NANDA): Hmmm…. Aneh sekali… Kita
sudah jalan cukup lama di hutan ini tetapi tidak mendengar suara burung.
Biasanya hutan ini ramai dengan kicauan burung.
PB1 (NONA): Jangan-jangan telah terjadi
sesuatu di sini!
PB1 (NAJWA): Lihat! Ada seekor burung
yang datang mendekat. Dia terlihat sedih.
*B1 menangis. Dia menghampiri para pengamat burung
dan memutuskan untuk berbicara kepada mereka*
PB1 (NANDA): Hai burung cantik, Apa
yang terjadi? Mengapa kamu sedih?
B1 (Nisa ):: Aku sendirian… Semua temanku menghilang. Hutan ini jadi sepi
sekarang.
PB1 (NONA): Kok teman-temanmu bisa
menghilang?
B1 (Nisa ):: Awalnya kami sedang bermain bersama, lalu 3 ekor temanku
terjerat jaring burung. Lalu satu temanku berusaha menolong, tapi dia malah
terkena lem di batang pohon. Aku berusaha mencari pertolongan, tetapi saat kami
kembali, teman-temanku sudah menghilang.
PB1 (NONA): Mungkin teman-temanmu ditangkap
oleh pemburu…
PB1 (NANDA): Aku tahu di mana
kemungkinan mereka berada. Ayo pergi bersama kami, kita coba temukan
teman-temanmu.
BABAK 4
Setting: Lantai hutan
B1(Nisa ):: Kita sedang ada di mana?
PB1 (NANDA): Kita sedang berada di tempat
di mana orang menjual burung. Apakah kamu melihat teman-temanmu di sini?
B1(Nisa ):: Ya….! Di sana…! Di dalam kandang di pojok sana!
PB1 (NAJWA): Jangan ke sana sendiri!
Kami akan membantumu, biar kami bicara dengan penjualnya terlebih dahulu.
Penjual 1 (Reza): Selamat sore. Ada yang bisa
dibantu? aku punya burung langka, barangkali adik berminat?
PB1 (NAJWA): Bapak dapat burung ini
dari mana?
Penjual (Reza): Bapak beli ini dari seseorang.
PB1 (NANDA): Apakah bapak tahu burung
ini didapat dari hutan atau dari penangkaran?
Penjual (Reza): Tidak tahu
PB1 (NONA): Bapak, bapak harus tahu dari mana burung-burung yang bapak jual berasal. Bisa saja kan burung-burung ini ditangkap dari hutan.
PB1 (NONA): Bapak, bapak harus tahu dari mana burung-burung yang bapak jual berasal. Bisa saja kan burung-burung ini ditangkap dari hutan.
PB1 (NANDA): Kita tidak diperbolehkan
menjual burung yang ditangkap dari alam, terutama burung-burung langka. Jika
ketahuan dan terbukti melanggar, bapak bisa ditangkap. Tapi kalau bapak mau
menyerahkan burung-burung langka tersebut ke pihak yang berwenang, bapak akan
selamat.
Penjual: Ah masa sih? aku dari dulu aman-aman saja tuh.
PB1 (NANDA): Sebentar, aku akan
telepon paman aku, dia bekerja di BKSDA. Kalau bapak tidak percaya, bisa tanya
kepada beliau.
*PB1 (NANDA) menelepon pamannya menggunakan ponsel*
*Petugas BKSDA tiba di pasar
hewan*
BKSDA (wiwik): Yang dikatakan ponakan aku itu benar, pak. Burung yang dijual
haruslah yang hasil penangkaran, bukan yang ditangkap di alam. Bapak suka
dengan burung-burung ini?
Penjual 2 (Prima): Ya. aku suka burung-burung ini.
BKSDA (wiwik): Jika bapak menyerahkan burung
langka itu kepada pihak berwenang, bapak tidak akan mendapat masalah. Bapak
tetap bisa menjual burung langka asalkan didapat dari penangkar resmi. Itulah
cara menunjukkan cinta bapak kepada burung-burung ini.
Penjual (Prima): Baiklah kalau begitu.
B1 (Nisa ):: Ayo bebaskan teman-temanku!
BKSDA (wiwik): Sebentar...Kita tidak bisa langsung
melepas mereka. Mereka harus dirawat dulu sementara di pusat rehabilitasi
satwa. Mereka harus diperiksa dulu, jangan sampai mereka menyebarkan penyakit
kepada burung lain di alam. Setelah itu, barulah kita bisa lepaskan mereka.
BABAK 5
Setting: Pusat Penyelamatan
Satwa
BKSDA(wiwik): Selamat sore, dokter. Ini
adalah burung-burung liar yang perlu diperiksa kesehatannya. aku mendapatkan
mereka dari pasar burung.
Dokter Hewan (Cinta):
Burung-burung ini tampak tidak sehat karena dikurung di kandang kecil. Mereka
perlu kasih akung dan perawatan. aku akan merawat dan memeriksa kesehatan
mereka paling tidak selama 3 bulan. Setelah itu, jika semua aman, barulah
mereka bisa kita lepaskan ke alam liar.
Adegan:
·
Burung-burung takut terhadap manusia
·
Dokter hewan merawat dan mengobati
burung-burung tersebut dengan penuh kasih akung.
·
Kondisi burung-burung semakin membaik dan
mereka berlatih untuk kembali terbang.
*BKSDA and PENGAMAT BURUNG 1 (NONA),2,3 tiba di
Pusat Penyelamatan Satwa*
DH (cinta): Setelah 3 bulan menjalani perawatan, akhirnya burung-burung ini
kembali sehat seperti sedia kala. Mereka siap untuk kembali hidup di alam
bebas. Kami percayakan BKSDA untuk melepaskan mereka.
BKSDA(wiwik): Baiklah. Terima kasih atas
bantuan dokter. aku dan para pengamat burung akan menyusun acara pelepasan
burung-burung ini.
PENGAMAT BURUNG 1, 2,3: Horeeee!
BABAK 5
Setting: Pusat Penyelamatan
Satwa
BKSDA (wiwik): Mari kita lepaskan
burung-burung ini di tempat yang aman.
PB1 (NAJWA): Mungkin kita bisa
melepas mereka di lokasi di mana kita melihat mereka terakhir kali.
BKSDA Wiwik : Ide bagus. Tetapi kita perlu
meminta dukungan masyarakat yang tinggal di sekitar sana untuk turut menjaga
mereka, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
PB1 (NANDA): Dukungan seperti apa pak?
BKSDA (wiwik): Misalnya tetap menjaga hutan
agar tidak ditebangi. Atau apabila mereka melihat orang yang membawa senapan
angin atau perangkap burung, mereka perlu menginformasikan kepada petugas BKSDA.
Semua Pengamat Burung: Oh begitu…
PB1 (NONA): Kami juga akan lebih sering mengamati burung di sana pak, dan kami
juga akan selalu melapor kepada BKSDA apabila kami menemukan keanehan.
B1: Terima kasih atas bantuan kalian semua. Aku sangat senang karena
teman-temanku sudah kembali, dan aku bisa bermain dengan mereka lagi.
Semua Burung: Horeeeee….! (membuat keributan dengan kicauan masing-masing)
Semua Pengamat Burung: Horeeeee…. Hutan ini kini tidak sunyi lagi...!
Komentar
Posting Komentar