Seri Wirausaha Wanita : Peduli dan Ingin tahu



Menjadi wanita adalah karunia terbesar dalam peran keluarga, masyarakat dan dunia. Jadi jika anda apriori terhadap kontribusi wanita dalam kemajuan pendidikan keluarga, dan kemajuan ekonomi keluarga atau masyarakat , maka anda perlu merubah mind set anda agar tidak ketinggalan zaman. Di era Kartini saja peran wanita memiliki titik sentral dalam pendidikan keluarga dan ekonomi, apalagi hidup di zaman melek teknologi informasi seperti saat ini.
Dalam hal ini saya tidak membicarakan kesetaraan gender karena topik utamanya bagaimana wanita bisa berperan aktif dalam berpartner berkoalisi membangun keluarga yang saya anonimkan seperti layaknya perusahaan, dimana CEO nya dan Founder yang merangkap CEO berperan bersama-sama membangun komitmen atas kemajuan usaha perusahaan mereka yaitu suami istri yang berkomitmen setia dalam menjalankan operasional perusahaan yang dikatakan keluarga tersebut diatas.
Wanita memiliki karateristik dan bawaan yang kuat dan sangat membangun untuk berwirausaha secara benar dan berpotensi. Untuk mengetahui tingkat potensialnya dan seberapa jauh kepekaannya meraba arti kebenaran itu, wanita seringkali menggunakan insting hero nya. Di sisi terang insting hero menjadi daya dorong yang luar biasa saat wanita tersebut berjuang mendapatkan sesuatu yang menguntungkan bagi perusahaannya. Di sisi gelap mereka tidak sadar begitu komplek nya permasalahan yang ditimbulkan saat insting hero nya dipertaruhkan. Sejauh ini permasalahan yang komplek tersebut akhirnya menjadi titik lemah terdalam yang dikendalikan oleh orang lain dan menjadi mudah dibaca oleh komptetitornya bahkan menjadi batu sandungan sekaligus unsur pemanfaatan yang dilakukan pihak lain terhadap instin hero nya. Kalau yang terjadi seperti ini bisa dipastikan akan menjadi permasalahan social kronis, tidak lagi berorientasi pada wirausaha kokoh atau bisniman yang tangguh.

Mungkin anda memahami pola pikir saya, mengapa unsur kepekaan dan insting hero wanita ini menjadi dua sisi mata uang yang mana harus mengetahui kapan berfungsi dan dimanfaatkan maximal, atau kapan malah menjadikan kesulitan besar dalam hidupnya. Ya, anda yang berprasangka bahwa insting hero wanita didasari oleh mudahnya membawa perasaaan atau istilah keren zaman now disebut baper. Baper yang mudah menyerang melemahkan sisi terang dan gelap pada saat kondisi psikologi wanita tersebut tidak seimbang, padahal berwirausaha adalah focus, focus ialah tindakan, tindakan karena pemikiran dan perhitungan yang matang ditunjang dari pengalaman, pengetahuan dan nilai-nilai hidup seseorang yang dianutnya. Jadi, simple kan focus lah pada usaha dan diri anda sendiri , bukan focus karena insting hero yang kurang tepat waktu saat anda belum mampu mengendalikan hal tersebut.
Lalu, apa yang effektif disiapkan selain focus untuk wanita yang berwirausaha?. Jawabannya ada pada karuniaNYA yang luar biasa pada wanita. Secara naluriah empati wanita dan sikap ingin tahunya lebih besar dari mahluk serumahnya, yaitu para pria . Berwirausaha akan sukses dan berkembang saat orang yang berusaha tersebut selalu ingin tahu dan peduli seberapa jauh dia menguasai pasar, ingin tahu dan peduli ada yang menjadi kehebatan dan kelemahan kompetitornya, ingin tahu dan peduli akan apa yang menjadi fenomena trend bisnisnya…..dan lebih banyak lagi rasa ingin tahu serta peduli yang bisa dibangun untuk menyempurnakan usahanya, ingat dunia usaha bukan seperti ilmu alam yang serba pasti, dunia usaha bukan seperti ilmu goib yang memakai penerawangan dan perkiraan , dunia usaha adalah gabungan seni, teori, pengalaman dan visi yang jauh terhadap apa yang harus dipersiapkan pada tantangan berikutnya.
Demikian tips usaha bagi wanita, selamat berwirausaha, kenali potensi anda maka anda akan mampu mengendalikan lawan …..


Tjatur Judi
DIREKTUR PT ANUGRAH EFRATA JAYA ABADITrading ritel modern dan export



Note : gambar diambil dari sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKA PUASA CERDAS BERSAMA ALAM RIANG

Program “Pengamatan Burung di Alam Liar” (Bird Watching) sesi 1

POSYANDU REMAJA, MUDA DAN PRIMA