DIBUANG SAYANG.... DARI LIMBAH PERCA JADI AKSESORIS MEWAH


" Kalau tidak ada kesibukan bisa 2 buah bu, tapi kalau lagi repot ya 1 keset bisa-bisa sampai 2 hari buatnya" Jawab Ibu Ela yang jauh-jauh datang dari Kecamatan Plandaan

" ok... 1 buah keset memerlukan bahan perca yang cukup banyak, tenaga lebih besar, dan harga jual paling mahal 25-30 ribu. dan dalam 1 tahun berapa kali sih orang mau beli keset, dan 1 rumah butuh berapa banyak keset? "Kenapa ibu gak belajar bikin aksesoris dari perca. Coba banyangkan,  seorang perempuan, punya beberapa warna baju yang kadang perlu dicocokan dengan aksesorisnya. kalau kita membuat aksesoris dari perca, kita akan dapat income lebih besar dengan bahan dan tenaga yang lebih sedikit daripada membuat keset." Tutur pengusaha asal Surabaya ini.


.. Inilah latar belakang  kami di Alam Riang akhirnya menghubungi Mbak Juli Gunnar untuk berbagi ilmu yang di punya dalam keahliannya membuat berbagai macam aksesoris. Dan, 6 Oktober lalu, selama hampir 5 jam, ibu-ibu di Alam riang dan juga beberapa pendamping PKH (Kemensos)  dan KPM (keluarga penerima manfaat PKH) sibuk berkutat dengan jarum , gunting dan perca. Antusias mereka mengikuti pelatihan ini, nampak jelas , senyum dan tawa menghiasi seluruh ruang Kampoeng sekolah Alam Riang. Proses pembuatan kalung, gelang dan juga bros dari perca ini ternyata cukup sederhana.

"
.
       Mbak Juli pun sangat sabar dan telaten membantu setiap proses pembuatan aksesoris ini. kami pun bersemangat, dan merasa ingin bisa lebih terampil lagi dalam berkreasi memanfaatkan barang-barang yang ada, menjadi lebih berguna dan produktif.


Terimakasih banyak mbak Juli dan Mbak Tita jauh jauh dari Surabaya , meluangkan waktu tenaga dan juga pikiran untuk berbagi ilmu kepada kami di Alam Riang. semoga apa yang kami dapat bisa menjadi berkah.....
Sampai Jumpa di Pelatihan yang lain mbak Juli & mbak Tita...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKA PUASA CERDAS BERSAMA ALAM RIANG

Program “Pengamatan Burung di Alam Liar” (Bird Watching) sesi 1

POSYANDU REMAJA, MUDA DAN PRIMA