BERJIBAKU DENGAN WAKTU UNTUK SEBUAH KARYA BARU

RESIDENSI LITERASI FINANSIAL  (bagian 2)


Hari ke 3 dan ke 4 

                Meskipun baru  beranjak  tidur jam 2,  jam 6 pagi  peserta Residensi Literasi  Finansial 2018 sudah bersiap untuk melakukan kegiatan menyusuri potensi lokasi di sekitar WARABAL. Sepanjang  perjalanan , nampak hampir semua orang  yang berpapasan  dengan kami, menyapa ramah  budhe Kiswanti . Mulai dari anak-anak, ibu ibu yang sedang berbelanja atau menyapu didepan rumah,sampai nenek-nenek yang duduk santai di teras rumah. Betapa sosok budhe memang menjadi magnet untuk warga lebak wangi. Dalam perjalanan, Kami melewati sebuah danau yang cantik, sambil sesekali berselfi dan mendengar  cerita  dari Teh Entik dan budhe tentang danau tersebut. Heem… sangat menyegarkan memang berjalan di pagi hari yang tenang seperti ini.

Selanjutnya perjalanan kami sampai di bank sampah Warabal. Ini adalah salah satu project kreatif Warabal. Kegiatan bank sampah yang menjadi salah satu motor penggerak pemasukan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan kampung.  Saat ini, program bank sampah sudah dilakukan di banyak tempat. Jika ingin mengetahui info lebih anjut tentang pengolahan atau baru saja ingin memulai , silahkan tengok di  MEMULAI MEMBUAT BANK SAMPAH 


Secara bersamaan , ketika kami masih melihat-lihat pengelolahan bank sampah, salah satu dari peserta residensi kak Debby Lukito sedang mendongeng untuk adi adik di Warabal, kak debby bersama dengan cepuk “burung hantu yang lucu” menghibur adik adik dengan dongeng yang sarat pesan moral,  dikemas menarik dan ada hadiah hadiah untuk adik adik semua.. sungguh pemandangan yang sangat menyenangkan.  Semangat terus berkarya Kak Debby Lukito Goeyardi.


 Teras rumah budhe tak pernah sepi, setelah selesai kak debby mendongeng. Area itu dipadati oleh setumpuk baju baju laya pakai yang menjadi rebutan ibu ibu… program GARAGE SALE ini juga menjadi salah satu contoh kreatif untuk menambah pemasukan dari Taman Baca Warabal.  Laba berdatangan, ibu ibu pun senang. Teriakan si Nur, salah satu relawan Warabal benar benar membuat kami semangat sekaligus tertawa…’” ayoo ibu-ibu , baju baju bagus Murah milik pak lurah …lima ribu lima ribu!!!!”
Bersama Bang Ismail RBB
              
 Berikutnya, Mbak Farinia Fianto.  Sekilas melihatnya, mbak Nia ini terlihat kalem. Ternyata setelah dia memaparkan materi tentang Literasi Finansial dan pemberdayaan  konsumen ada banyak prinsip tegas dari beliau yang kami ketahui. Menjadi konsumen yang berdaya adalah bagaimana kita jeli, menjadi konsumen cerdas serta  punya prinsip ketika belanja.  Di sesi ini kami juga berdiskusi hangat menyikapi keinginan atau kebutuhan.
Selain mbak  Farania Fianto, Bang  Ismail dari RBB memberikan pemaparan juga tentang pengalaman beliau dengan taman baca nya di Deli Serdang. Sayang sekali, waktu pemaparannya sangat  sedikit, padahal kami ingin sekali mengetahui tentang Teknik Pitching, bagaimana membungkus semua ide yang kita ingin paparkan ke orang yang baru kita temui dalam 100 kata atau 1 menit . mungkinlain waktu kita bisa bersua lagi ya Bang Ismail.
Mas Faiz , santai tapi serius

Selepas makan siang, kami menuju  inti kegiatan dari residensi ini.  Alhamdulilah kami mendapat bimbingan dari mas Faiz Ahsoul dari Indonesia Buku/Radiobuku.  Ternyata.. menulis itu sebuah proses yang betul betul menguras energy saya … hahaha.. iya saya aja, atau beberapa teman teman di residensi ini.  Menulis adalah sebuah ketrampilan yang perlu selalu diasah. Ada banyak kata di kepala saya, ada beribu potongan pengalaman dan juga hal yang telah kami lakukan di ALAM RIANG berseliweran di bayangan saya.  Tapi, untuk menuangkannya dalam sebuah karya tulisan, ini bukan hal yang gampang. Berkutat serius didepan Laptop masing masing, kami berjibaku melawan waktu.
Mas Faizpun mengeluarkan jurus jurus agar kami bisa lebih mudah menuangkan apa yang ada di dalam benak kami. Ini dia beberapa poin pentingnya
Terlena dalam kata
Mulai menulis
n  Seketika kita tahu apa yang akan diungkapkan lewat kata-kata, segera tulislah.
n  Ambil satu poin (dalam outline) setiap kali dan buktikan/tunjukkan sebelum Anda berpindah ke poin lain.
n  Draft pertama sudah pasti tidak akan sempurna. Setelah itu tulis ulang: rewrite.
Proses menulis
n  Jangan anggap pembaca bodoh. Jangan pukul pembaca dengan konklusi di awal tulisan. Mulailah dengan apa paling menarik buat mereka, lalu berilah pembaca bukti agar mereka mempercayai apa yang ingin Anda katakan.
n  Jangan pakai istilah teknis
»        Terjemahkan bahasa para ahli ke bahasa sederhana.
»        Jangan menulis dengan gaya seorang ahli.
»        Selalu berpikir dua kali sebelum memakai istilah teknis.
n  Buatlah paragraf seringkas mungkin, kalimat seringkas mungkin, untuk mencegah pembaca terengah-engah.

Oh ya, semua tulisan  peserta Program Residensi 2018 Kemendikbud akan dibukukan, dan InsyaAllah akan diluncurkan pada hari Aksara sedunia di Deli Serdang September nanti. Bismillah…




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKA PUASA CERDAS BERSAMA ALAM RIANG

Program “Pengamatan Burung di Alam Liar” (Bird Watching) sesi 1

POSYANDU REMAJA, MUDA DAN PRIMA